Menatap Dengan Kaca Mata Hati!

Google Image

Ketika mentari itu terbit….

maka kita hanya bisa menunggu dia terbenam…..
begitu juga ketika mentari terbenam…
menunggu akan mentari terbit….
pada hakikatnya mentari itu tidak pernah terbenam, hanya saja dia berpindah haluan ketempat lain, ke sisi lain untuk berbagi keberkahan, menerangi daerah mana yang menbutuhkan cahaya, berpindah ke daerah yang sedang berharap gelap, bukan untuk kemunduran, tapi untuk kemajuan, karena tidak selamanya yang gelap tertinggal dan yang terang itu berada selangkah lebih maju.
Kemajuan dan kemunduran itu ada disini (sambil menunjuk ke hati). Yakinlah jika anda ingin sebuah kemajuan anda harus bersikap, bertindak, berpihak, berucap sesuai dengan kata dihati….
Hati memiliki iman, iman lah yang menggerakkan semua kegiatan kita, menghasilkan kualitas tindakan baik atau buruk.
Saya rasa kebaikan itu adalah fitrah manusia. Begitu juga keburukan.
Manusia sudah mengenal keburukan dan kebaikan sejak dia balita, walau hanya dia tidak bisa menbedakannya dengan cara yang spesifik.
Kadangkala kita membutuhkan sebuah kebohongan dalam kehidupan kita untuk mememilhara tidak terjadinya ratardasi mental.
Saya kasih contoh dalam kehidupan yang real : seorang anak yang sudah beranjak remaja, merasa sudah memiliki sifat pesaing, ingin lebih dari orang lain, berusaha berbeda, masa dia untuk menunjukkan siapa jati dirinya kepada orang lain. Sudah barang pasti psikologi setiap anak itu berbeda-beda, ada penakut, pemberani, pemalu dan ada yang tak peduli akan apa pun itu.
Di sanalah di butuhkan yang namanya lie your self atau berbohong pada diri sendiri.
Munkin kita pernah terpikir dalam diri kita, kenapa harus berbohong pada diri sendiri…? Kan itu kenyataan…! Kog sample kehidupan remaja yang diambil….? Dan bla…bla…bla..
Begini saja… Anda pasti pernah merasakan masa-masa disaat semua orang anda anggap tidak bisa berpihak kepada kepada anda, anda merasa asing diantara mereka bahkan lebih dari itu, bukan kan setiap ada asap itu pasti ada api….?
Anda merasakan hal demikian pasti karena ada sebab, dan contoh yang paling dekat kita ambil dalam hal berbohong pada diri sendiri adalah masa remaja (adolescent).
Remaja mudah terjatuh, remaja mudah terbelakang…
Mereka perlu menbohongi diri demi berkompetisi dengan orang sekitar dengan kata ” kamu lebih baik dari dia “.
Kata-kata seperti ini munkin jarang kita pakai dalam kehidupan kita hanya karena kita terlalu cengeng dalam menghadapi tuntutan hidup, padahal Allah swt. Menciptakan kita dalam beragam bentuk, beragam kelebihan, sedangkan maju mundurnya kita Dia serahkan pada kedua kaki kita, melangkah kedepan, mundur kebelakang ataukah mundur selangkah untuk maju seribu langkah.
Jadilah anda seperti air dalam menyonsong mentari keberhasilan, jangan pernah jadi panah karena panah memamfaat kan orang lain demi kemajuan sendiri sedangkan air maju bersama-sama demi keberhasilan bersama.
Berbohong itu adalah kegelapan, kegelapan adalah kemunduran, mundur selangkah untuk menikmati mentari yang lebih cerah.
Apakah lie your self bisa di tempuh kapan saja dan oleh semua orang…?
Cara seperti ini tidak bisa di tempuh kapan saja apalagi untuk semua orang.
Mentalitas manusia bermacam-macam.
Ada yang bermental kerupuk, ada yang bermental baja.
Cara seperti itu hanya bisa ditempuh oleh mereka yang bermental baja saja, mereka bisa bertahan dengan cara seperti ini, sedangkan orang yang bermental besi mereka bisa menempuh cara dengan maju tanpa harus mundur, mundur adalah sebuah kegagalan bagi prinsip mereka.
Nb:
“menjadi diri sendiri itu lebih indah, dia alami, enak dipandang, menjadi orang lain ibarat sebuah game yang sudah di setting menjadi penjahat, tapi bosan dan ingin menjadi seorang juru selamat, itu sangat tidak real.”

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »