Teropong Sebelum Tidur...


 
Google Image

Sedikit mereview kembali 10 tahun yang lalu ketika kakek ku masih hidup.

Hari itu aku masih berumur sepuluh tahun, mulanya berniat mengunjungi kakek yang tempat tinggalnya agak berjauhan dari rumahku, beliau tinggal di daerah pegunungan yang munkin disana sedikit sekali kita jumpai mereka yang tersentuh dengan yang namanya pendidikan formal yang di sebut itu sekolah ataupun perkuliahan, yang munkin berbeda dengan kampung dimana aku menetap yang pada umumnya sudah bergelar sarjana dan menjadi PNS….

What ever lah, walaupun kakekku orang yang buta baca dan nulis alias buta huruf, alhamdulillah dia bisa pijat kalau kita sakit gigi bisa sembuh lo….

Karna ayahku pernah nyuruhku pergi kerumah kakek ketika gigiku bengkak…hehehehe hebaaaat khan….?
Oe ya kakek ku itu juga sangat bijak, apa saja yang dia katakan sangat bermamfaat, munkin jika aku tulis di note ini gak bakalan cukup, bisa jadi berjilid-jilid buku disusun dari nasihat-nasihat beliau.

Kembali lagi kepada sepuluh tahun yang lalu yang ketika aku ingin berkunjung kerumah kakek ku munkin tujuan utamaku adalah biar dapat jajan lebih, maklum saja aku masih kecil tidak faham dengan namanya silaturrahmi apalagi dengan yang katanya dipanjangkan umur, yang penting bagiku dapat jajan…
Prinsipku tidak pernah datang buat minta uang, tapi trik yang aku pakai supaya dapat uang. 

sebagaimana kata pepatah “الطريقة اهم من المادة”
“Trik itu lebih penting dari pada apa yang ingin di capai” Begitulah kira2 maknanya…

Mulanya aku mulai mijit kakek ku, yang pasti seorang kakek suka di pijit sama cucunya apalagi yang cute sepertiku…hhehhe
Yang pastinya aku itu mau dapat imbalan…
Guyonan serta candaku semua diladenin sama beliau hingga aku merasa lelah dan berhenti memijit beliau…
kakek ku berkata ketika itu:

“dek mun…! Ni sedikit jajan buatmu (ucapnya dalam bahasa aceh)”
lansung saja aku mengambilnya dengan senyum menghiasi bibirku…
Dia meneruskan ucapannya lagi “nanti kalau kamu sudah besar, jadi anak yang baik , berbakti pada ke dua orang tua…” aku mengangguk faham,

Aku pikir ketika itu nasihatnya sudah selesai, eh ternyata beliau lanjut ge…
“dek mun…! nanti ketika sudah besar dan sudah punya pekerjaan, kamu harus senang dengan apa yang kamu miliki, jangan terlalu memikirkan apa yang belum ada, karna manusia itu tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah ada, sudah punya sepeda ingin punya honda begitulah selanjutnya… Jadi kamu harus bergembira dengan apa yang ada ya…” 

aku menyahut : “kek… Mamak juga selalu bilang begitu “bergembiralah dengan apa yang ada….”

aku hanya mengiyakan… Walaupun pada waktu itu aku tidak mengerti sepenuhnya apa yang kakek katakan padaku.

Sepuluh tahun aku menjalani kehidupan sejak beliau berkata demikian, sedikit demi sedikit aku faham akan hakikat hidup.

Kakekku tidak berbohong dia berkata apa yang dia dapatkan ketika hidup.
Aku berniat dalam hati untuk selalu menjadi diri sendiri dan berpuas hati terhadap apa yang ada.
Hidup bukan untuk di kejar tapi untuk di jalani karna itu titah dari Allah. mensyukuri adalah hal yang paling susah kita aplikasikan dalam hidup, walau kadang itu kita lihat mudah.
menjadi manusia yang super itu bukanlah hal yang semudah membalikkan telapak tangan.

Hidup memang banyak pilihan…
menjalani nya bagaikan kita berjalan dalam labirin yang sangat panjang, sepanjang apapun labirin pasti ada pintu keluarnya. kebanyakan mereka pesimis akan jalan yang dilalui sehingga membuat mereka frustasi akhirnya mati bunuh diri…

Sebagian mereka optimis akan jalan yang di tempuh, tapi sayang ular yang hidup disana memakan mereka di sebabkan kelalaian akan berbagai jebakan didalamnya…
Sebagian lagi dari mereka optimis di iringi dengan penuh kehati-hatian, mereka tau labirin adalah permainan yang harus di ikuti dengan berbagai tata tertib, jebakan serta ranjau yang ada di dalam nya bisa mereka lewati dengan selamat hingga penghujung dari labirin tersebut…

Kelompok pertama mereka orang non muslim sudah pasti tidak akan selamat di akhirat, apapun usaha mereka sebelum kalimat tauhid membasahi setiap partikel yang ada dalam tubuh mereka…

Kelompok kedua mereka orang muslim, cerdas, faham akan segala yang islam ajarkan, akan tetapi kepandaian, kecerdasan yang mumpuni dalam diri mereke di gunakan untuk menghujat, mencari popularitas dengan dalih agama, menjual agama dengan imbalan shio, lok dan hok ( harta, tahta dan wanita), munkin golongan ke-2 ini adalah mereka yang liberal, ngaku islam tapi kog kekristenan, kebudhaan, kehinduan, atau apa lah nama2 agama Paganisme lainnya…
Sederetan kebodohan itu lah yang menjadi ular pemakan mereka kelak….

Adapun golongan ketiga mereka yang berkata sesuai dengan tuntunan agama kita islam, tidak mengkhianati Allah dan Rasul-Nya, berjalan di jalur para perintis, menjadi generasi yang baik, mengambil agama pada guru yang terjamin shaleh…

Inilah mereka yang tidak akan Allah jadikan hawa dari azab-Nya dirasakan mereka….
semoga kita menjadi orang yang selalu bereda dalam lindungan Allah dan iman kita di pelihara oleh-Nya. dimana pada hari yang tidak berguna harta dan anak2 kecuali amal yang shalih….
waallahu a’lamj

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »