Sejenak Bersama Rasulullah.( Hakikat Seorang Anak Adam )

google image


Sayyidina Mu’azd bin Jabal menceritakan ketika beliau sedang bersama Rasulullah dalam perangvtabuk. Beliau bertanya kepada Rasulullah, "wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu pekerjaan yang membuatku masuk surga dan menjauhkan dari neraka…!"

Rasulullah berkata : "itu perkara sangat bagi siapa saja yang Allah mudahkan baginya, sembahlah Allah dan jangan
engkau sekutukannya dengan yang lain, dirikanlah shalat 5 waktu, tunaikanlah zakat, melaksanakan haji
dan berpuasa di bulan ramadhan. Dan jika engkau berkehendak aku ingin mengatakan kepada mu tentang jalan menuju kebaikan...!"


Muazd :" iya ya Rasullallah."

“Berpuasalah karena dia menjaga dari api neraka, bersedekahlah karena diamenghapus segala kesalahan, dan
tahajjudlah dengan mengharap ridha Allah.”


Dan jika engkau berkehendak aku ingin mengajarimu akan perkara yang paling pokok, serta tiangnya dan
puncaknya…!"


Muazd menjawab, "tentu wahai Rasulullah."

“Pokok dari segala perkara ialah islam sedangkan tiangnya adalah shalat dan atapnya ialah berjihad dijalan Allah."

Kemudian Rasulullah berkata lagi," jika engkau berkehendak aku ingin menberitahukan kepadamu siapa dari manusia yang mengerjakan setiap apa yang telah aku sebutkan tadi….?"

Muazd menjawab: "iya, tentu ya Rasulallah."

Kemudian Rasulullah menunjuk ke mulut beliau, dan bersabda “kita akan dihisap dengan setiap apa yang kita katakan.”

Dari hadist diatas kita bisa menyimpulkan bahwa lidah merupakan cerminan dari manusia yang sesungguhnya.
Jika dia ingin hidup bahagia di Dunia dan Akhirat hendaklah menjadikan lidahnya sebagai penopang keimanan, 


wasilah untuk menyebutkan segala kebaikan dan jembatan dalam melakukan setiap kebaikan. Dan jika lidahnya berbanding terbalik alias sering berkata bohong, bahkan munkin sudah jadi kebiasaan yang dianggap sesuatu yang kecil, padahalvberakibat akan keburukan dan sangat fatal.

“Dan apakan manusia itu bisa mengubah dirinya dari jatuh kedalam neraka jahannam kecuali hasil dari lidah mereka.” ( al durrul mantsur fi tafsir bil ma’tsur).



#kehidupan_baginda _Rasulullah.


*Dikutip dari kitab Seratus Pancaran Cahaya Dari Kehidupan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »