Google Image |
"wahai Ali, belanjakanlah
dengan uang ini sepotong baju untukku."
Sayyina Ali radhiyallah anhu
menceritakan : "aku mendatangi pasar dan membelikan sebuah baju
dengan harga 12 dirham dan menyerahkannya kepada Rasulullah, sesaat Rasulullah
memperhatikan baju tersebut dan berkata : "wahai Ali, bukan seperti ini
yang aku sukai, apakah penjual itu mau kalau saja kita kembalikan baju
ini..?"
Ali menjawab : "aku tidak tahu
wahai Rasulullah"
Rasul berkata : "temui
dia"
"aku mendatangi penjual baju
tadi dan mengatakan kepadanya bahwa Rasulullah tidak menyukainya, beliau
menginginkan baju yang lebih murah harganya, apakah engkau mau mengembalikan
uang kami ?, dia mengembalikan uang kepadaku. Kemudian aku membawakan uang 12
dirham tersebut kepada Rasulullah, serta merta beliau berangkat bersamaku
kepasar untuk membeli baju, pada saat berjalan beliau melihat ada seorang budak
perempuan sedang menangis duduk di pinggir jalan, Rasulullah bertanya kepadanya
: "apa yang membuat engkau menangis ?"
"wahai
Rasululullah...keluargaku memberikanku uang 4 dirham untuk membelikan keperluan
buat mereka, dan sekarang uangnya hilang, aku tidak berani pulang..." jawab
budak tersebut.
Rasulullah memberikan budak tersebut
4 dirham seraya berkata : "pulanglah ke keluargamu !"
Kemudian Rasulullah melanjutkan
perjalanan beliau kepasar dan membeli baju baru dengan harga 4 dirham dan
memakainya kemudian mengatakan “Alhamdulillah”.
Ketika Rasulullah keluar dari pasar
beliau melihat seorang laki-laki yang tidak memiliki baju berkata : "barangsiapa
yang memakaikan aku baju, semoga Allah memakaikannya baju dari
surga."
Rasulullah melepaskan baju yang
baru beliau beli tadi dan memberikan kepada orang telanjang tersebut. Kemudian
beliau kembali kepasar dan membeli baju lain dengan uang yang tersisa 4 dirham
kemudian memakainya dan bertahmid.
Ketika Rasulullah hendak menuju
rumah, beliau melihat budak tadi masih duduk menangis di pinggir jalan Rasulullah
bertanya :
"kenapa engkau belum
kembali kepada keluargamu..?"
"aku telah membuat mereka
lama menunggu, aku takut mereka akan memukulku." jawab si budak.
"mari pulang bersamaku dan
tunjukkan dimana rumah tuanmu"
Rasulullah mendatangi rumah tuan
budak tersebut hingga sampai di depan pintu beliau berkata: "assalamu'alaikum"
Kali pertama tidak ada jawaban,
hingga beliau mengulangi, pada kali ketiga terdengarlah jawaban dari dalam
rumah :
"wa'alaikassalam ya
Rasulullah warahmatullahi wabarakatuhu"
Rasulullah bertanya kepada mereka
:
"kenapa kalian tidak
menjawab salamku pada kali pertama dan kedua..?"
"wahai Rasulullah, kami
mendengar salam darimu dan kami suka mendengar suaramu, karena itu kami ingin
engkau mengulanginya "jawab mereka.
Rasulullah Saw berkata : "budak
ini telah membuat kalian lama menunggu, janganlah kalian menghukumnya"
Mereka berkata : "kumerdekakan
dia wahai Rasulullah atas kedatangan
dirimu bersamanya.."
Rasulullah berkata : "aku
belum pernah melihat uang 12 dirham yang keberkahannya lebih besar dari 12 dirham
ini, memakaikan pada dua orang baju, dan memerdekakan seorang budak."
Dari kebersamaan kita tadi bersama Sayyidina
wa maulana Muhammad Shallahu 'alaihi wa sallam, memberikan kita
ilham bahwa Rasulullah bukanlah tidak menyukai akan baju yang pertama hanya
karena harganya, akan tetapi beliau ingin mencontohkan kepada kita bagaimana
menjadi pribadi perfeksionis, mengajarkan kita cara hidup yang sempurna di
iringi dengan penuh keistimewaan dan keberkahan. Bukanlah sebuah keharusan
memakai sesuatu yang bernilai tinggi, yang menjadi keharusan adalah berakhlak
yang baik dan berbudi tinggi. Tidaklah menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu
memperhatikan penampakan lahir kita, tapi perhatikanlah tingkah dan laku kita,
apakah kita sudah berakhlak mulia...?
Dari sisi lain kisah ini kita bisa
melihat bahwa Rasulullah tidak lah memikirkan segala sesuatu hanya untuk mashlahah[1]
beliau sendiri, akan tetapi setiap langkah dan perjalanan beliau yang penuh
berkah menceritakan kepada kita akan setiap usaha Rasulullah dalam memberikan
mamfaat dan kebaikan kepada orang lain.
Dan yang paling penting,
"kehidupan Rasulullah selalu berkaitan dangan masyarakat sekitar secara
lansung, seperti membantu sesama dalam memenuhi kebutuhan, dan memberikan
pertolongan kepada mereka.
Apapun yang beliau lakukan itu
tidak akan menjatuhkan beliau dari kedudukan seorang Nabi yang mulia... Karena
untuk itu itulah beliau di utus.
Rasulullah Saw bersabda :
"sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak."
Wallahu a'lam.[2]
EmoticonEmoticon